CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Senin, 28 Juli 2008

YUDO : DUPIAD HARUS DI WASPADAI DI MASA DEPAN

Pelatih Biangbola Yudo Hadianto menilai Dupiad Fak Fak harus diwaspadai di masa depan dan bila sudah bisa bermain futsal dengan baik. Hal itu disampaikan Yudo usai mengantar Biangbola menang 9-3 atas tim pendatang baru itu di Seri III Liga Futsal Indonesia di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (25/7).

"Meski kemasukan sembilan gol, mereka sebenarnya punya kualitas baik dan kecepatan. Untuk sementara mereka belum memainkan futsal yang sebenarnya dan masih beraroma sepakbola. Jika nanti sudah berubah, dia akan menjadi kekuatan yang menakutkan," ujar Yudo.

Apa yang disampaikan Yudo cukup beralasan. Di awal laga, Dupiad kerap merepotkan Biangbola, terutama dengan pergerakan pemainnya di kedua sisi lapangan. Beruntung, penyelesaian akhir mereka jauh dari harapan.

Sebaliknya, Biangbola yang sempat terbawa irama permainan Dupiad di menit awal, justru bisa mencetak gol beruntun melalui Ahmad Syaibani. Namun Dupiad sempat menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui gol bunuh diri Syaibani dan Afandi Rumagesan di menit ke-13.

Pertandingan kian seru karena Dupiad dengan penuh semangat meladeni keunggulan tehnik dan pengalaman sang juara bertahan. Tetapi Biangbola akhirnya mampu menutup babak pertama dengan keunggulan 3-2 berkat gol ketiga Syaibani. Hattrick pemain nasional Indonesia ini membuatnya meninggalkan Socrates dari Electric PLN dalam daftar top scorer dengan jumlah 17 gol.

Di babak kedua, permainan menjadi milik Biangbola sepenuhnya. Meski masih kerap diwarnai salah umpan dan kekeliruan kerjasama, Biangbola bisa mencetak enam gol tambahan, termasuk oleh beberapa pemain mudanya -- seperti Wahyu Budi dan Defri.

"Saya memang memutuskan untuk membiasakan para pemain muda tampil. Formasinya selalu dua senior dan dua junior untuk field player. Dan terbukti, sebagian di antara mereka mampu bermain baik," ujar Yudo

Biangbola dan juga pimpinan klasemen Electric sudah tak bisa diganggu gugat dalam langkahnya menuju Final Four. Namun bagi Yudo, para pemainnya harus bisa menjaga grafik penampilan agar mencapai puncak di Final Four.

Di laga selanjutnya, pimpinan klasemen Electric PLN tanpa perlawanan berarti mampu menumbangkan Mastrans Jakarta dengan skor 6-1.

Dengan hasil ini, Jailani Ladjanibi dkk meraih hasil sempurna dari awal hingga seri III dengan torehan 27 poin dari sembilan pertandingan.

Selasa, 15 Juli 2008

PERHATIAN DARI FAKFAK 1

UNDER CONSTRUCTION

REPORT PUTARAN II LIGA PRO

Bandung menjadi tuan rumah untuk putaran ke 2. Event ini dilakukan di GOR Citra Arena yang sayang sekali sangat sedikit menarik pengunjung. Berkat minim nya promosi event Futsal ini tidak mampu menarik Futsal mania yang seharusnya banyak sekali di Bandung dan area. Berhubung saya sangat sibuk dengan pekerjaan maka dari itu saya hanya menyaksikan 3 pertandingan, Pelindo-SWAP ( hanya babak 2), Biangbola- My Futsal dan Biangbola-Electric PLN. Pelindo-SWAP pada saat babak ke 2 di mulai skor di papan telah menunjukan angka 12-2 untuk Pelindo. Dan memang kelihatan bahwa Pelindo lebih menyimpan pemain inti nya dan mampu menciptakan banyak peluang akan tetapi finishing dari Pelindo yang sangat buruk membuat mereka hanya mampu mencetak 2 gol di babak ke 2. Sebalik nya SWAP tetap menunjukan fighting spirit tinggi dan tidak mau kebobolan lebih banyak lagi. Permainan ke 2 tim sulit di nilai berkat skor 12-2 yang di capai di babak pertama hingga selesai pertandingan skor akhir menjadi 14-5.

Beda dengan pertandingan My Futsal-Biangbola. Dari detik awal Biangbola yang menurunkan pemain inti nya ( Toyang, Andrian, Deni , Bani dan kiper Dede) tampil tidak semangat , Deni mencoba bermain dengan taktik yang telah di pelajari di timnas namun Toyang dan terutama Andrian nampaknya tidak sepaham hingga taktik ini mampu bertahan 30 detik saja. Kembali Biangbola bermain menghandalkan skill individu. Berkat kesalahan elementer yang di lakukan pemain Biangbola, tim My Futsal mampu unggul lebih dahulu dengan skor 2-0. Sejak itu baru pemain Biangbola tampil lebih agresif tanpa di dukung dengan pola yang jelas mereka mampu memperkecil skor lewat penalti Bani. Setelah itu Biangbola mendominasi pertandingan dan My Futsal mengincar counter attack, situasi ini membuat pertandingan menjadi menarik karena ke 2 tim saling menyerang. Hanya teknik dasar ( terutama passing dan control) yang sangat buruk di tunjukan oleh ke 2 tim, hingga peluang ke 2 tim sering kali kandas sebelum membahayakan ke 2 kiper. Terutama di babak ke 2 sangat kelihatan bahwa Biangbola jelas lebih unggul di skill individu Syahbani dan Deni Handoyo, maka dari itu Biangbola layak menutup pertandingan ini dengan kemenangan 4-2.

Pertandingan yang di tunggu menjadi penutup putaran ke 2. Yaitu Electric PLN dan Biangbola. Ke 2 tim memulai sangat berhati2. Zahlul Fahdil menggunakan 2 tim dengan taktik yang berbeda. Tim yang pertama turun kapten Andri, Sayan, Ihsan dan Afif bermain dengan pola 4-0, sementara tim ke 2 Jaelani, Caca, Ricardo dan Angga bermain 1-2-1 kombinasi 2-2. Dan pada babak pertama PLN bermain sangat disiplin, pada saaat menyerang maupun bertahan, hingga Biangbola nyaris tidak mendapat peluang. 1 faktor lagi yang membuat tim PLN unggul, adalah rotasi pemain di mana pelatiah Zahlul Fahdil mengganti pemain nya setiap 5 menit (kotor). Sementara taktik ini tidak di gunakan oleh Biangbola. Setelah 10 menit (bersih, kira2 14-15 mnt kotor) bermain masih kelihatan Andrian dan Toyang di lapangan. Babak pertama juga di tutup dengan skor 2-0.

Pada babak ke 2 Biangbola, yang lebih banyak melakukan rotasi, lebih menguasai bola. Hanya penguasaan bola yang lebih banyak cuman sekedar keunggulan optis saja. Pemain Biangbola tetap kesulitan menembus tembok PLN dan shootingan dr jarak 6-8 meter yang di lakukan oleh pemain Biangbola tidak memiliki akurasi dan power yang mampu menyulitkan kiper Yos Adi, yang tampil bagus dan santai pada malam itu.

Menurut saya Biangbola melakukan kesalahan taktis yang fatal. GOR Citra Arena memiliki lebar 18 meter bukan 20 meter yang biasa nya di gunakan untuk Liga Pro. Dan terutama pada babak ke 2 pemain Biangbola menekan pertahanan PLN hingga ke area kiper, jadi through pass dan wall pass sudah tidak bisa di lakukan lagi karena ruangan di depan kiper Yos Adi telah tertutup rapat dengan pemain PLN. Hingga mereka harus menhandalkan shootingan dari jarak 6-10 meter. Biangbola tidak memiliki pemain dengan shootingan yang keras dan akurat ( mungkin Toni saja, tapi pada malam itu dia bermain lebih di lini pertahanan ). Menurut saya lebih baik jika Biangbola tidak melakukan pressure terhadap pertahanan PLN hingga terjadi ruang kosong di tengah untuk melakukan kombinasi bola pendek. Karena Biangbola memiliki pemain yang skill individu nya lebih tinggi dari pada PLN. Kekurangan lain dari pemain Biangbola adalah teknik dasar yang lemah. Hingga di babak ke 2 pun nyaris tidak ada peluang untuk Biangbola bahkan PLN dengan counter attack yang sangat cepat mampu mencetak tambahan 2 gol.

Dengan kemenangan ini Electric PLN mengumpulkan nilai sempurna 18 angka dari 6 pertandingan dan rata2 mencetak 8 gol dan kebobolan hampir 2 gol per pertandingan. Di susul oleh Biangbola dengan nilai 15 angka. Jika kita kembali menganalisa 1/2 kompetisi yang telah berakhir, saya tidak melihat banyak perkembangan yang terjadi pada tim lain nya. PLN, BIangbola dan Pelindo akan pasti lolos ke babak final 4. Tinggal tempat terakhir akan di perebutkan My Futsal ( kandidat paling kuat ), SWAP dan Mastrans. SWAP hanya tertinggal 1 angka saja dr My Futsal. Dan Mastrans yang secara mengagetkan mampu menggilas Dupiad Fakfak dengan skor 15-4 ternyata dengan sangat gampang besok nya di gulung oleh SWAP 8-2. Ke tidak stabilan 3 tim ini yang membuat putaran lebih 3 seru akan tapi tetap sangat miskin secara kualitas.

Kamis, 10 Juli 2008

SURAT DARI BFD FAKFAK

Badan Futsal Daerah Kabupaten Fakfak tidak merekomendasi Atlit ke Liga Futsal Nasional

Contributed by Dilan
Monday, 07 July 2008
Badan Futsal Daerah Kabupaten Fakfak tidak pernah merekomendasikan TIM atau Atlit untuk mengikuti Liga Futsal Indonesia yang telah menyelesaikan 2 seri, demikian pernyataan dari Josep Renmeuw sebagai Pembina Badan Futsal Fakfak.
Hal ini di karenakan ada tim yang memakai nama Fakfak untuk berlaga di Liga Futsal Indonesia. Memang benar Tim Dupiad Fakfak yang mengikuti Liga Nasional adalah sebahagian besar hasil binaan Badan Futsal Daerah Fakfak, dan mereka sering mewakili Badan Futsal Daerah Fakfak dalam mengikuti kejuaraan Futsal yang dilakukan di Jakarta. Namun pada Liga Futsal Nasional ini, mereka direkrut tanpa ada pemberitahuan kepada Pengurus Badan Futsal Daerah Fakfak. Hal ini di karenakan, para penggiat Futsal di Jakarta bertanya kepada Josep Renmeuw yang juga pernah me Manejeri TIMNAS Indonesia tentang keikutsertaan Dupiat Fakfak.
Badan Futsal Daerah Fakfak bila mengirim TIM untuk mengikuti suatu kejuaraan selalu melalui persiapan yang panjang, yaitu melewati seleksi dan pelatihan yang ketat, hal ini berbeda dengan TIM Dupiat yang memakai pemain Badan Futsal Daerah Fakfak tanpa permisi, hal ini sangat disesalkan oleh Josep Renmeuw selaku pembina Futsal di Kabupaten Fakfak.
Last Updated ( Monday, 07 July 2008 )

Senin, 07 Juli 2008

SENGATAN ELECTRIC

[Jumat, 04 Juli 2008 19:01,]

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, favorit juara Electric PLN tanpa kesulitan mampu menggilas debutan Dupiad FakFak dengan skor mencolok 11-3 dimana duet Socrates dan Jailani tampil gemilang di laga perdana Seri II Indonesian Futsal League (IFL), Jumat (4/7).

Dengan kemenangan ini, Electric masih belum tergoyahkan di puncak klasemen dengan nilai sempurna yakni meraih 15 poin dari lima kali kemenangan, sedangkan Dupiad masih berada di dasar klasemen tanpa satu pun meraih angka.

Dilaksanakan di Bandung, tepatnya di Gor C-Tra Arena, laga perdana Seri II berjalan mulus meski tidak banyak antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat Bandung yang dapat terlihat dari sedikitnya jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan.

Kurangnya publikasi dan faktor lainnya ditengarai menjadi penyebab dari kurang ramainya penonton yang menyaksikan Seri II.

Tampil tanpa diperkuat oleh kiper Yos Adi Wicaksono, Electric sempat kewalahan menghadapi permainan ketat yang ditunjukkan Dupiad. Electric bahkan sulit mengembangkan permainan menyusul pressing-pressing yang dilakukan anak-anak Papua Barat tersebut.

Namun, unggul dalam kualitas dan pengalaman, Electric akhirnya mampu membuka skor di menit ke-5 melalui aksi individu brilian Socrates Matulessy.

Tidak beberapa lama, Dupiad membalasnya ketika Rumoning tanpa kawalan menyambar bola muntah hasil tendangan Renyaan yang ditepis kiper Ade Lesmana.

Masuknya Jailani Ladjanibi menambah daya serang Electric yang sempat menurun dan bahkan pemain yang berasal dari Papua itu memberikan andil bagi terciptanya gol kedua Socrates di menit ke-7.

Akan tetapi, sekali lagi Dupiad mampu menyamakan kedudukan melalui kejadian serupa. Rumoning kembali menyambar bola hasil tendangan Uswanas yang hanya dapat diblok Ade Lesmana.

Skor imbang 2-2 tidak bertahan lama ketika Saya Karmadi kembali membawa Electric unggul sebelum akhirnya dua gol Jailani membuat Electric unggul tiga gol.

Jiwa besar yang ditunjukkan Jailani terlihat ketika ia melakukan perayaan gol dengan meminta maaf kepada Dupiad mengingat dirinya berasal dari Papua dan sebagian besar pemain lawan merupakan sahabat kecil Jailani. Selebrasi yang dilakukan Jailani disambut oleh tepuk tangan dari para pemain Dupiad.

Socrates menutup babak pertama dengan skor 6-2 bagi Electric setelah dirinya mencetak hattrick.

Baru di babak kedua, Dupiad terlihat melakukan banyak kesalahan sendiri dan lengah didalam bertahan.

Hasilnya, Socrates, Jailani, Topas Wiyantoro, Angga Saputra dan Maulana Ikhsan mencetak gol tambahan bagi Electric sekaligus menutup pertandingan menjadi 11-3 setelah Dupiad mendapatkan satu gol tambahan lainnya melalui Uswanas.

Pelatih Electric Zahlul Fadil, pada saat konferensi pers, memuji permainan Dupiad pada kali ini yang dinilai melakukan banyak perkembangan.

"Saya tidak menyangka Dupiad akan memberikan perlawanan seperti itu. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang mereka sebelumnya peragakan di Seri I," ujarnya.

"Kami sempat kewalahan menghadapi permainan Dupiad di 15 menit pertama. Namun saya mengubah strategi dengan bermain menunggu dan membiarkan Dupiad melakukan rotasi," tambah Zahlul.

Kapten Electric Andri Irawan sendiri memuji fighting spirit yang diperagakan Dupiad hingga akhir pertandingan.

"Fighting spirit yang ditunjukkan Dupiad adalah yang terbaik dibandingkan yang lainnya. Electric meraih kemenangan berdasarkan pengalaman dan materi pemain," tukasnya.

Sementara itu, asisten pelatih Dupiad Naim Hamid mengatakan kalau timnya telah banyak mengambil pelajaran dari Seri I dan berusaha memperbaiki beberapa kesalahan yang terjadi pada pertandingan kali ini.

Hamid juga menambahkan kalau timnya mengharapkan keberuntungan agar menang saat bertemu Mastrans di laga berikutnya.

Kamis, 03 Juli 2008

DUPIAD VS JAILANI LADJANIBI DI SERI II

Salam Futsal....

Hahahahaha....tentunya judul post untuk edisi ini bisa memberikan sedikit kami bisa tertawa simpul. Ya di Seri II di bandung ini Dupiad Fakfak akan berhadapan dengan pimpinan klasemen sementara Electric PLN Jakarta. Tentunya suatu perjuangan yang sangat berat mengingat Electric PLN di huni oleh pemain-pemain terbaik indonesia yang mana notabene mereka adalah eks pemain timnas Futsal. Namun dengan mental baja skuad Dupiad Futsal tidak patah arang. Semua skill dan mental akan di kerahkan untuk memperbaiki posisi dupiad di klasemen sementara.

Tentunya pada pertandingan kali ini ada suatu perhatian yang tentunya perlu kita cermati. Bahwasanya dalam Electric PLN terdapat salah seorang putra Fakfak yaitu Jaelani Ladjanibi. Yah...judul di atas saat ini bisa di simpulkan bahwa kali ini Dupiad harus berjibaku dengan saudara sendiri. Mengapa demikian??? Pada seri I di Jakarta lalu, Jay sapaan akrabnya adalah merupakan motor serangan permainan Electric. Dengan skill di atas rata-rata dan power shooting yang keras sehingga dia bisa di katakan sebagai Jenderal dari Electric PLN.

Semasa di Fakfak dulu ada beberapa pemain Dupiad saat ini yang merupakan sahabat akrab dari Jay. Namun untuk sementara ini semua nya itu akan lenyap seiring jiwa keprofesionalan para pemain-pemain pada IFL 2008 ini.

Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan Jay dan sempat berbincang-bincang bagaimana tentang peluang Dupiad di IFL 2008 ini untuk mencapai Final Four.

Bagaimana menurut anda dengan masuknya Dupiad Fakfak dalam IFL 2008 ini ?
Menurut saya ini adalah langkah awal yang tentunya sangat indah dan bagi saya pribadi sejak dulu saya menginginkan ada satu klub asal papua yang dapat berpartisipasi dalam IFL. Dupiad telah membuat sejarah baru dalam Dunia Futsal Indonesia. Saya bangga dengan itu. Semoga perjalanan ini akan terus di pertahankan...

Anda merupakan pilar penting dalam Tim Nasional Futsal Indonesia. Bagaimana penilaian anda tentang beberapa rekan-rekan lama anda yang ada di Dupiad Fakfak saat ini untuk bisa mengikuti jejak anda?
Ya bagi saya semua itu adalah anugerah terindah yang pernah saya miliki karena saya bisa di percaya untuk masuk dalam skuad Tim Nasional Futsal Indonesia. Tentunya perjalanan saya menuju ke situ tidaklah saya peroleh dengan mudah. Semua saya lakukan dengan penuh pengorbanan. Banyak hal-hal penting yang perlu saya benahi. Mungkin teman-teman di Dupiad tahu betul seperti apa saya sebelum bisa masuk dalam Tim Nasional. Tapi berkat kerja keras dan semangat tinggi dan tentunya dengan rendah hati lah semua itu bisa kita peroleh. Saya harapkan teman-teman di Dupiad yang saya yakin memiliki skill untuk lebih semangat lagi dalam latihan. Banyaklah belajar apa bila kalian mau sukses. Perlu kalian ketahui bahwa saya sampai saat ini pun masih dalam proses belajar. Tak ada yang sempurna sebelum semuanya itu meraih sebuah kesuksesan.

Pada seri II ini klub anda akan bertemu dengan Dupiad. Bagaimana perasaannya?
Yah ini memang sangat berat bagi saya. Bagaimanapun Fakfak adalah merupakan kota yang paling saya cintai. Dari situlah semua ini bisa seperti sekarang. Dupiad berasal dari Fakfak dan semua orang yang ada dalam Dupiad saat ini mulai dari Manager sampai Pemain dan Official adalah merupakan saudara.
Satu Tungku tiga batu....Satu saudara satu hati. Itu adalah merupakan kata kunci dari pertandingan nanti.
Tapi saat ini kita berbicara untuk tingkat keprofesionalan. Jadi intinya kita lihat saja nanti di Lapangan. Hehehehee

Bagaimana penilaian anda untuk Dupiad dalam memainkan Futsal?
Sebenarnya pola permainan yang di mainkan sudah bagus. Namun teman-teman Dupiad masih sering membuat kesalahan-kesalahan kecil. Misalkan mereka sering lupa melakukan defence dan terlalu banyak Offence. Pola-pola yang di gunakan pun sudah mulai terlihat namun kadang hancur di karenakan terikut pola permainan lawan. Untuk masalah Fighting Spirit mereka sudah punya. Namun Fisik dan mental pertandingan harus di asah lagi. Dan saya harap seri II nanti akan ada perubahan signifikan. Semoga ke depannya Dupiad akan mampu memainkan Futsal Modern. Semua merupakan proses. Saya yakin Dupiad bisa...

Mungkin untuk pertanyaan terakhir pertanyaannya cukup tidak mengenakkan. Kira-kira untuk IFL berikutnya anda berminat untuk masuk dalam skuad Dupiad?
Wah...pertanyaan apa ini....sa bingung untuk menjawabnya. Yang pasti kita semua harus profesional. Anda bisa melihat seorang Eduard Ivakdalam di Persipura Jayapura ataupun Jack Komboy. Nah itu bisa di jadikan jawaban. Namun untuk saat ini anggap saja saya seperti Erol Iba. Hahahaha...Bingung ka tidak....Sa saja bingung kok.
Begini, yang pasti untuk saat ini saya profesional. Saya tidak melihat seperti apa klub itu. Namun yang ada dalam pikiran saya yaitu bagaimana caranya untuk membangkitkan gairah Futsal Nasional. Saya akan senang apa bila nantinya pada IFL berikutnya akan ada lagi beberapa klub dari Papua. Ataupun ada beberapa pemain dari papua yang bisa masuk dalam Skuad Tim Nasional. Dan saya siap membantu untuk memberikan apa yang saya punya tentang ilmu-ilmu Futsal.

Mungkin ada Pesan-pesan buat seluruh Generasi Muda Fakfak ataupun untuk siapa saja yang ingin anda sampaikan...
Ya salam saja buat semua anak-anak seluruh Papua untuk ayo bangkit maju bersama membangun Futsal Papua dan Futsal Indonesia.

Khusus untuk anak-anak Dupiad ayo semangat. Kamorang bisa.....


Buat Bapak Manager...Salam hormat...

Buat Kak Arnold (Pelatih Dupiad) Sukses selalu...tambah semangat...

Buat Pace Ian....jgn terlalu kasih tinggal metua di rumah...

Buat Om Mushil...Pie???


Demikian bincang-bincang dengan saudara kita Jailani Ladjanibi. Bravo Dupiad....