[Jumat, 04 Juli 2008 19:01,]
Seperti yang diperkirakan sebelumnya, favorit juara Electric PLN tanpa kesulitan mampu menggilas debutan Dupiad FakFak dengan skor mencolok 11-3 dimana duet Socrates dan Jailani tampil gemilang di laga perdana Seri II Indonesian Futsal League (IFL), Jumat (4/7).
Dengan kemenangan ini, Electric masih belum tergoyahkan di puncak klasemen dengan nilai sempurna yakni meraih 15 poin dari lima kali kemenangan, sedangkan Dupiad masih berada di dasar klasemen tanpa satu pun meraih angka.
Dilaksanakan di Bandung, tepatnya di Gor C-Tra Arena, laga perdana Seri II berjalan mulus meski tidak banyak antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat Bandung yang dapat terlihat dari sedikitnya jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan.
Kurangnya publikasi dan faktor lainnya ditengarai menjadi penyebab dari kurang ramainya penonton yang menyaksikan Seri II.
Tampil tanpa diperkuat oleh kiper Yos Adi Wicaksono, Electric sempat kewalahan menghadapi permainan ketat yang ditunjukkan Dupiad. Electric bahkan sulit mengembangkan permainan menyusul pressing-pressing yang dilakukan anak-anak Papua Barat tersebut.
Namun, unggul dalam kualitas dan pengalaman, Electric akhirnya mampu membuka skor di menit ke-5 melalui aksi individu brilian Socrates Matulessy.
Tidak beberapa lama, Dupiad membalasnya ketika Rumoning tanpa kawalan menyambar bola muntah hasil tendangan Renyaan yang ditepis kiper Ade Lesmana.
Masuknya Jailani Ladjanibi menambah daya serang Electric yang sempat menurun dan bahkan pemain yang berasal dari Papua itu memberikan andil bagi terciptanya gol kedua Socrates di menit ke-7.
Akan tetapi, sekali lagi Dupiad mampu menyamakan kedudukan melalui kejadian serupa. Rumoning kembali menyambar bola hasil tendangan Uswanas yang hanya dapat diblok Ade Lesmana.
Skor imbang 2-2 tidak bertahan lama ketika Saya Karmadi kembali membawa Electric unggul sebelum akhirnya dua gol Jailani membuat Electric unggul tiga gol.
Jiwa besar yang ditunjukkan Jailani terlihat ketika ia melakukan perayaan gol dengan meminta maaf kepada Dupiad mengingat dirinya berasal dari Papua dan sebagian besar pemain lawan merupakan sahabat kecil Jailani. Selebrasi yang dilakukan Jailani disambut oleh tepuk tangan dari para pemain Dupiad.
Socrates menutup babak pertama dengan skor 6-2 bagi Electric setelah dirinya mencetak hattrick.
Baru di babak kedua, Dupiad terlihat melakukan banyak kesalahan sendiri dan lengah didalam bertahan.
Hasilnya, Socrates, Jailani, Topas Wiyantoro, Angga Saputra dan Maulana Ikhsan mencetak gol tambahan bagi Electric sekaligus menutup pertandingan menjadi 11-3 setelah Dupiad mendapatkan satu gol tambahan lainnya melalui Uswanas.
Pelatih Electric Zahlul Fadil, pada saat konferensi pers, memuji permainan Dupiad pada kali ini yang dinilai melakukan banyak perkembangan.
"Saya tidak menyangka Dupiad akan memberikan perlawanan seperti itu. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang mereka sebelumnya peragakan di Seri I," ujarnya.
"Kami sempat kewalahan menghadapi permainan Dupiad di 15 menit pertama. Namun saya mengubah strategi dengan bermain menunggu dan membiarkan Dupiad melakukan rotasi," tambah Zahlul.
Kapten Electric Andri Irawan sendiri memuji fighting spirit yang diperagakan Dupiad hingga akhir pertandingan.
"Fighting spirit yang ditunjukkan Dupiad adalah yang terbaik dibandingkan yang lainnya. Electric meraih kemenangan berdasarkan pengalaman dan materi pemain," tukasnya.
Sementara itu, asisten pelatih Dupiad Naim Hamid mengatakan kalau timnya telah banyak mengambil pelajaran dari Seri I dan berusaha memperbaiki beberapa kesalahan yang terjadi pada pertandingan kali ini.
Hamid juga menambahkan kalau timnya mengharapkan keberuntungan agar menang saat bertemu Mastrans di laga berikutnya.
Dilaksanakan di Bandung, tepatnya di Gor C-Tra Arena, laga perdana Seri II berjalan mulus meski tidak banyak antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat Bandung yang dapat terlihat dari sedikitnya jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan.
Kurangnya publikasi dan faktor lainnya ditengarai menjadi penyebab dari kurang ramainya penonton yang menyaksikan Seri II.
Tampil tanpa diperkuat oleh kiper Yos Adi Wicaksono, Electric sempat kewalahan menghadapi permainan ketat yang ditunjukkan Dupiad. Electric bahkan sulit mengembangkan permainan menyusul pressing-pressing yang dilakukan anak-anak Papua Barat tersebut.
Namun, unggul dalam kualitas dan pengalaman, Electric akhirnya mampu membuka skor di menit ke-5 melalui aksi individu brilian Socrates Matulessy.
Tidak beberapa lama, Dupiad membalasnya ketika Rumoning tanpa kawalan menyambar bola muntah hasil tendangan Renyaan yang ditepis kiper Ade Lesmana.
Masuknya Jailani Ladjanibi menambah daya serang Electric yang sempat menurun dan bahkan pemain yang berasal dari Papua itu memberikan andil bagi terciptanya gol kedua Socrates di menit ke-7.
Akan tetapi, sekali lagi Dupiad mampu menyamakan kedudukan melalui kejadian serupa. Rumoning kembali menyambar bola hasil tendangan Uswanas yang hanya dapat diblok Ade Lesmana.
Skor imbang 2-2 tidak bertahan lama ketika Saya Karmadi kembali membawa Electric unggul sebelum akhirnya dua gol Jailani membuat Electric unggul tiga gol.
Jiwa besar yang ditunjukkan Jailani terlihat ketika ia melakukan perayaan gol dengan meminta maaf kepada Dupiad mengingat dirinya berasal dari Papua dan sebagian besar pemain lawan merupakan sahabat kecil Jailani. Selebrasi yang dilakukan Jailani disambut oleh tepuk tangan dari para pemain Dupiad.
Socrates menutup babak pertama dengan skor 6-2 bagi Electric setelah dirinya mencetak hattrick.
Baru di babak kedua, Dupiad terlihat melakukan banyak kesalahan sendiri dan lengah didalam bertahan.
Hasilnya, Socrates, Jailani, Topas Wiyantoro, Angga Saputra dan Maulana Ikhsan mencetak gol tambahan bagi Electric sekaligus menutup pertandingan menjadi 11-3 setelah Dupiad mendapatkan satu gol tambahan lainnya melalui Uswanas.
Pelatih Electric Zahlul Fadil, pada saat konferensi pers, memuji permainan Dupiad pada kali ini yang dinilai melakukan banyak perkembangan.
"Saya tidak menyangka Dupiad akan memberikan perlawanan seperti itu. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang mereka sebelumnya peragakan di Seri I," ujarnya.
"Kami sempat kewalahan menghadapi permainan Dupiad di 15 menit pertama. Namun saya mengubah strategi dengan bermain menunggu dan membiarkan Dupiad melakukan rotasi," tambah Zahlul.
Kapten Electric Andri Irawan sendiri memuji fighting spirit yang diperagakan Dupiad hingga akhir pertandingan.
"Fighting spirit yang ditunjukkan Dupiad adalah yang terbaik dibandingkan yang lainnya. Electric meraih kemenangan berdasarkan pengalaman dan materi pemain," tukasnya.
Sementara itu, asisten pelatih Dupiad Naim Hamid mengatakan kalau timnya telah banyak mengambil pelajaran dari Seri I dan berusaha memperbaiki beberapa kesalahan yang terjadi pada pertandingan kali ini.
Hamid juga menambahkan kalau timnya mengharapkan keberuntungan agar menang saat bertemu Mastrans di laga berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar