Salam Futsal....
Hahahahaha....tentunya judul post untuk edisi ini bisa memberikan sedikit kami bisa tertawa simpul. Ya di Seri II di bandung ini Dupiad Fakfak akan berhadapan dengan pimpinan klasemen sementara Electric PLN Jakarta. Tentunya suatu perjuangan yang sangat berat mengingat Electric PLN di huni oleh pemain-pemain terbaik indonesia yang mana notabene mereka adalah eks pemain timnas Futsal. Namun dengan mental baja skuad Dupiad Futsal tidak patah arang. Semua skill dan mental akan di kerahkan untuk memperbaiki posisi dupiad di klasemen sementara.
Tentunya pada pertandingan kali ini ada suatu perhatian yang tentunya perlu kita cermati. Bahwasanya dalam Electric PLN terdapat salah seorang putra Fakfak yaitu Jaelani Ladjanibi. Yah...judul di atas saat ini bisa di simpulkan bahwa kali ini Dupiad harus berjibaku dengan saudara sendiri. Mengapa demikian??? Pada seri I di Jakarta lalu, Jay sapaan akrabnya adalah merupakan motor serangan permainan Electric. Dengan skill di atas rata-rata dan power shooting yang keras sehingga dia bisa di katakan sebagai Jenderal dari Electric PLN.
Semasa di Fakfak dulu ada beberapa pemain Dupiad saat ini yang merupakan sahabat akrab dari Jay. Namun untuk sementara ini semua nya itu akan lenyap seiring jiwa keprofesionalan para pemain-pemain pada IFL 2008 ini.
Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan Jay dan sempat berbincang-bincang bagaimana tentang peluang Dupiad di IFL 2008 ini untuk mencapai Final Four.
Bagaimana menurut anda dengan masuknya Dupiad Fakfak dalam IFL 2008 ini ?
Menurut saya ini adalah langkah awal yang tentunya sangat indah dan bagi saya pribadi sejak dulu saya menginginkan ada satu klub asal papua yang dapat berpartisipasi dalam IFL. Dupiad telah membuat sejarah baru dalam Dunia Futsal Indonesia. Saya bangga dengan itu. Semoga perjalanan ini akan terus di pertahankan...
Anda merupakan pilar penting dalam Tim Nasional Futsal Indonesia. Bagaimana penilaian anda tentang beberapa rekan-rekan lama anda yang ada di Dupiad Fakfak saat ini untuk bisa mengikuti jejak anda?
Ya bagi saya semua itu adalah anugerah terindah yang pernah saya miliki karena saya bisa di percaya untuk masuk dalam skuad Tim Nasional Futsal Indonesia. Tentunya perjalanan saya menuju ke situ tidaklah saya peroleh dengan mudah. Semua saya lakukan dengan penuh pengorbanan. Banyak hal-hal penting yang perlu saya benahi. Mungkin teman-teman di Dupiad tahu betul seperti apa saya sebelum bisa masuk dalam Tim Nasional. Tapi berkat kerja keras dan semangat tinggi dan tentunya dengan rendah hati lah semua itu bisa kita peroleh. Saya harapkan teman-teman di Dupiad yang saya yakin memiliki skill untuk lebih semangat lagi dalam latihan. Banyaklah belajar apa bila kalian mau sukses. Perlu kalian ketahui bahwa saya sampai saat ini pun masih dalam proses belajar. Tak ada yang sempurna sebelum semuanya itu meraih sebuah kesuksesan.
Pada seri II ini klub anda akan bertemu dengan Dupiad. Bagaimana perasaannya?
Yah ini memang sangat berat bagi saya. Bagaimanapun Fakfak adalah merupakan kota yang paling saya cintai. Dari situlah semua ini bisa seperti sekarang. Dupiad berasal dari Fakfak dan semua orang yang ada dalam Dupiad saat ini mulai dari Manager sampai Pemain dan Official adalah merupakan saudara.
Satu Tungku tiga batu....Satu saudara satu hati. Itu adalah merupakan kata kunci dari pertandingan nanti.
Tapi saat ini kita berbicara untuk tingkat keprofesionalan. Jadi intinya kita lihat saja nanti di Lapangan. Hehehehee
Bagaimana penilaian anda untuk Dupiad dalam memainkan Futsal?
Sebenarnya pola permainan yang di mainkan sudah bagus. Namun teman-teman Dupiad masih sering membuat kesalahan-kesalahan kecil. Misalkan mereka sering lupa melakukan defence dan terlalu banyak Offence. Pola-pola yang di gunakan pun sudah mulai terlihat namun kadang hancur di karenakan terikut pola permainan lawan. Untuk masalah Fighting Spirit mereka sudah punya. Namun Fisik dan mental pertandingan harus di asah lagi. Dan saya harap seri II nanti akan ada perubahan signifikan. Semoga ke depannya Dupiad akan mampu memainkan Futsal Modern. Semua merupakan proses. Saya yakin Dupiad bisa...
Mungkin untuk pertanyaan terakhir pertanyaannya cukup tidak mengenakkan. Kira-kira untuk IFL berikutnya anda berminat untuk masuk dalam skuad Dupiad?
Wah...pertanyaan apa ini....sa bingung untuk menjawabnya. Yang pasti kita semua harus profesional. Anda bisa melihat seorang Eduard Ivakdalam di Persipura Jayapura ataupun Jack Komboy. Nah itu bisa di jadikan jawaban. Namun untuk saat ini anggap saja saya seperti Erol Iba. Hahahaha...Bingung ka tidak....Sa saja bingung kok.
Begini, yang pasti untuk saat ini saya profesional. Saya tidak melihat seperti apa klub itu. Namun yang ada dalam pikiran saya yaitu bagaimana caranya untuk membangkitkan gairah Futsal Nasional. Saya akan senang apa bila nantinya pada IFL berikutnya akan ada lagi beberapa klub dari Papua. Ataupun ada beberapa pemain dari papua yang bisa masuk dalam Skuad Tim Nasional. Dan saya siap membantu untuk memberikan apa yang saya punya tentang ilmu-ilmu Futsal.
Mungkin ada Pesan-pesan buat seluruh Generasi Muda Fakfak ataupun untuk siapa saja yang ingin anda sampaikan...
Ya salam saja buat semua anak-anak seluruh Papua untuk ayo bangkit maju bersama membangun Futsal Papua dan Futsal Indonesia.
Khusus untuk anak-anak Dupiad ayo semangat. Kamorang bisa.....
Buat Bapak Manager...Salam hormat...
Buat Kak Arnold (Pelatih Dupiad) Sukses selalu...tambah semangat...
Buat Pace Ian....jgn terlalu kasih tinggal metua di rumah...
Buat Om Mushil...Pie???
Demikian bincang-bincang dengan saudara kita Jailani Ladjanibi. Bravo Dupiad....
Hahahahaha....tentunya judul post untuk edisi ini bisa memberikan sedikit kami bisa tertawa simpul. Ya di Seri II di bandung ini Dupiad Fakfak akan berhadapan dengan pimpinan klasemen sementara Electric PLN Jakarta. Tentunya suatu perjuangan yang sangat berat mengingat Electric PLN di huni oleh pemain-pemain terbaik indonesia yang mana notabene mereka adalah eks pemain timnas Futsal. Namun dengan mental baja skuad Dupiad Futsal tidak patah arang. Semua skill dan mental akan di kerahkan untuk memperbaiki posisi dupiad di klasemen sementara.
Tentunya pada pertandingan kali ini ada suatu perhatian yang tentunya perlu kita cermati. Bahwasanya dalam Electric PLN terdapat salah seorang putra Fakfak yaitu Jaelani Ladjanibi. Yah...judul di atas saat ini bisa di simpulkan bahwa kali ini Dupiad harus berjibaku dengan saudara sendiri. Mengapa demikian??? Pada seri I di Jakarta lalu, Jay sapaan akrabnya adalah merupakan motor serangan permainan Electric. Dengan skill di atas rata-rata dan power shooting yang keras sehingga dia bisa di katakan sebagai Jenderal dari Electric PLN.
Semasa di Fakfak dulu ada beberapa pemain Dupiad saat ini yang merupakan sahabat akrab dari Jay. Namun untuk sementara ini semua nya itu akan lenyap seiring jiwa keprofesionalan para pemain-pemain pada IFL 2008 ini.
Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan Jay dan sempat berbincang-bincang bagaimana tentang peluang Dupiad di IFL 2008 ini untuk mencapai Final Four.
Bagaimana menurut anda dengan masuknya Dupiad Fakfak dalam IFL 2008 ini ?
Menurut saya ini adalah langkah awal yang tentunya sangat indah dan bagi saya pribadi sejak dulu saya menginginkan ada satu klub asal papua yang dapat berpartisipasi dalam IFL. Dupiad telah membuat sejarah baru dalam Dunia Futsal Indonesia. Saya bangga dengan itu. Semoga perjalanan ini akan terus di pertahankan...
Anda merupakan pilar penting dalam Tim Nasional Futsal Indonesia. Bagaimana penilaian anda tentang beberapa rekan-rekan lama anda yang ada di Dupiad Fakfak saat ini untuk bisa mengikuti jejak anda?
Ya bagi saya semua itu adalah anugerah terindah yang pernah saya miliki karena saya bisa di percaya untuk masuk dalam skuad Tim Nasional Futsal Indonesia. Tentunya perjalanan saya menuju ke situ tidaklah saya peroleh dengan mudah. Semua saya lakukan dengan penuh pengorbanan. Banyak hal-hal penting yang perlu saya benahi. Mungkin teman-teman di Dupiad tahu betul seperti apa saya sebelum bisa masuk dalam Tim Nasional. Tapi berkat kerja keras dan semangat tinggi dan tentunya dengan rendah hati lah semua itu bisa kita peroleh. Saya harapkan teman-teman di Dupiad yang saya yakin memiliki skill untuk lebih semangat lagi dalam latihan. Banyaklah belajar apa bila kalian mau sukses. Perlu kalian ketahui bahwa saya sampai saat ini pun masih dalam proses belajar. Tak ada yang sempurna sebelum semuanya itu meraih sebuah kesuksesan.
Pada seri II ini klub anda akan bertemu dengan Dupiad. Bagaimana perasaannya?
Yah ini memang sangat berat bagi saya. Bagaimanapun Fakfak adalah merupakan kota yang paling saya cintai. Dari situlah semua ini bisa seperti sekarang. Dupiad berasal dari Fakfak dan semua orang yang ada dalam Dupiad saat ini mulai dari Manager sampai Pemain dan Official adalah merupakan saudara.
Satu Tungku tiga batu....Satu saudara satu hati. Itu adalah merupakan kata kunci dari pertandingan nanti.
Tapi saat ini kita berbicara untuk tingkat keprofesionalan. Jadi intinya kita lihat saja nanti di Lapangan. Hehehehee
Bagaimana penilaian anda untuk Dupiad dalam memainkan Futsal?
Sebenarnya pola permainan yang di mainkan sudah bagus. Namun teman-teman Dupiad masih sering membuat kesalahan-kesalahan kecil. Misalkan mereka sering lupa melakukan defence dan terlalu banyak Offence. Pola-pola yang di gunakan pun sudah mulai terlihat namun kadang hancur di karenakan terikut pola permainan lawan. Untuk masalah Fighting Spirit mereka sudah punya. Namun Fisik dan mental pertandingan harus di asah lagi. Dan saya harap seri II nanti akan ada perubahan signifikan. Semoga ke depannya Dupiad akan mampu memainkan Futsal Modern. Semua merupakan proses. Saya yakin Dupiad bisa...
Mungkin untuk pertanyaan terakhir pertanyaannya cukup tidak mengenakkan. Kira-kira untuk IFL berikutnya anda berminat untuk masuk dalam skuad Dupiad?
Wah...pertanyaan apa ini....sa bingung untuk menjawabnya. Yang pasti kita semua harus profesional. Anda bisa melihat seorang Eduard Ivakdalam di Persipura Jayapura ataupun Jack Komboy. Nah itu bisa di jadikan jawaban. Namun untuk saat ini anggap saja saya seperti Erol Iba. Hahahaha...Bingung ka tidak....Sa saja bingung kok.
Begini, yang pasti untuk saat ini saya profesional. Saya tidak melihat seperti apa klub itu. Namun yang ada dalam pikiran saya yaitu bagaimana caranya untuk membangkitkan gairah Futsal Nasional. Saya akan senang apa bila nantinya pada IFL berikutnya akan ada lagi beberapa klub dari Papua. Ataupun ada beberapa pemain dari papua yang bisa masuk dalam Skuad Tim Nasional. Dan saya siap membantu untuk memberikan apa yang saya punya tentang ilmu-ilmu Futsal.
Mungkin ada Pesan-pesan buat seluruh Generasi Muda Fakfak ataupun untuk siapa saja yang ingin anda sampaikan...
Ya salam saja buat semua anak-anak seluruh Papua untuk ayo bangkit maju bersama membangun Futsal Papua dan Futsal Indonesia.
Khusus untuk anak-anak Dupiad ayo semangat. Kamorang bisa.....
Buat Bapak Manager...Salam hormat...
Buat Kak Arnold (Pelatih Dupiad) Sukses selalu...tambah semangat...
Buat Pace Ian....jgn terlalu kasih tinggal metua di rumah...
Buat Om Mushil...Pie???
Demikian bincang-bincang dengan saudara kita Jailani Ladjanibi. Bravo Dupiad....
0 komentar:
Posting Komentar