Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Justin Lhaksana menyatakan mundur dari jabatannya menyusul timnas harus puas di urutan ketiga klasemen grup A di Kejuaraan Futsal Asia 2008.
Tak hanya Justin, seluruh asisten dan jajaran manajemen tim juga menyatakan hal yang serupa, dikutip dari situs resmi PSSI, Rabu.
Di pertandingan terakhir grup A di Bangkok, Selasa malam, Indonesia merebut kemenangan 5-4 atas Irak. Sedang di dua laga lainnya, Indonesia kalah lawan Kirgistan 1-5 dan dibungkam Thailand 0-10.
Keinginan mundur Justin Lhaksana sebenarnya sudah diutarakan sebelum digelarnya Piala Asia Futsal 2008 di Bangkok, Thailand ini.
Namun saat itu ia masih memiliki harapan untuk mengangkat prestasi timnas futsal di Piala Asia.
Sebelum pertandingan melawan Irak, Justin bersama asisten dan manajer tim, Yerico Umbas, menyatakan kepada pemainnya bahwa mereka akan mundur usai Piala Asia ini.
"Kita sudah sepakat untuk tidak lagi menangani timnas. Untuk itu, kita inginkan kado manis di akhir pengabdian kita dengan kemenangan yang diperoleh kalian atas Irak," kata Justin Lhaksana dalam briefing kepada pemain sebelum bertanding.
"Secara teknik dan skill, para pemain Indonesia sebenarnya sudah sangat memuaskan. Mereka bahkan memiliki potensi dan modal besar untuk mengubah peta kekuatan futsal di kawasan Asia. Namun terlalu banyak sisi non teknis yang membuat pemain kita tidak bisa memanfaatkan modal yang mereka miliki menjadi sebuah prestasi tinggi," kata Justin Lhaksana.
Pelatih yang menguasai banyak bahasa asing ini juga menyatakan memiliki tingkat stress tinggi saat melatih timnas futsal. Bahkan rasa stressnya sudah jauh di atas ambang batas normal. Ia menyatakan sudah tidak sanggup lagi membenahi sisi non teknis yang membuat pemain tidak memiliki mental menjadi pemenang.
"Saya tidak akan pernah bersedia menjadi pelatih lagi jika kondisinya masih seperti ini" ungkap Justin.
Di akhir karirnya sebagai pelatih timnas, Justin tetap senang karena tim asuhannya telah memperlihatkan permainan gemilang saat mengalahkan Irak.
"Kita telah menunjukkan kepada publik bahwa Indonesia mampu bermain futsal dengan sangat baik. Tim Irak yang tangguh secara fisik, skill maupun teknik mampu kita kalahkan dengan permainan yang luar biasa. Paling tidak, bisa kita lihat bahwa futsal Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Selamat bekerja untuk pelatih timnas futsal selanjutnya," katanya. (*/cax)